Faisal, Santri HAfizh Quran Indonesia |
Sebut saja Faisal, Satu Santri dari Angkatan 8 di Hafizh Quran Indonesia. Lagi lagi prestasinya bikin memukau hati. Faisal adalah salah satu pembisnis muda di Indonesia, tapi ada satu hal yang membedakan Faisal dari pembisnis lainnya yaitu ia sudah hafal 30 Juz Al-Qur’an.
Tidak banyak seseorang yang bisa menjaga amanahnya untuk senantiasa murajaah hafalan yang dimiliki, disamping usahanya yang sedang melejit, Alhamdulillah Allah senantiasa memberikan Faisal keistiqomahan menjaga hafalan.
Faisal, Pemuda berusia 19 tahun yang memegang bisnis fashion dan magang pada salah satu program tour internasional. Omset yang telah dihasilkannya juga bukan nominal sederhana, tetapi mencapai 300 juta perbulan.
Mengherankan bukan? Bagaimana bisa seorang penghafal Al-Qur’an menghasilkan omset ratusan juta tanpa meninggalkan kewajiban murajaahnya?. Yuk kita kupas lebih dalam lagi!.
Salah satu keunggulan di Hafizh Quran Indonesia yaitu selalu dibimbing untuk mengembangkan bakat dan skillnya.
Faisal adalah salah satunya, setelah setahun di Hafizh Quran Indonesia ia memiliki banyak sekali bakat yang sudah mulai dikembangkan seperti Teaching skill, Communication skill, Content Creator, Live Streamer, Public Relation, Public Speaking.
Selain itu Faisal juga telah mendapatkan Sanad bacaan Al Fatihah yang bersambung kepada Rasulullah melalui Syekh Thyazen Al Hakimi Msi. Dan Sanad Tuhfatul Athfal.
Suungguh luar biasa bukan? Di usianya yang masih muda tetapi sudah banyak prestasi dan juga skill yang dihasilkan. Dizaman milenial ini sangat sulit menemukan hal seperti ini.
Para remaja telah diracuni oleh budaya barat dan adu gengsi. Sehingga banyak sekali kasus kriminal yang terjadi di sekitar kita. Kekhawatiran orang tua pun yang semakin menjadi karena takut anak mereka terjerumus kepada pergaulan yang salah.
Nah oleh karena itu, Hafizh Quran Indonesia ingin mengubah penilaian masyarakat terhadap anak milenial. Hafizh Quran Indonesia ingin generasi bangsa berkembang maju dengan tertanam karakter Al-Qur’an dalam diri mereka. Juga ingin mereka menjadi keluarganya Allah yakni penghafal Al-Qur’an.