Ilustrasi Gambar |
Ketika acara tersebut tampak santri Haqin sangat antusias dengan materi yang di jelaskan, hal tersebut terlihat ketika bagian acara tanya jawab banyak sekali santri yang bertanya mengenai hal yang di jelaskan. Tak hanya menyimak santri pun, langsung mengaplikasikan pelajaran yang di dapat ketika sampai di asrama. Mereka melakukan kegiatan gotong royong, jemur kasur, membuang obat yang sudah kadaluarsa dengan sesuai SOPnya.
Dr. Shofa mengatakan “Tujuan membuang obat sesuai SOP,ialah agar obat yang sudah di buang tidak di salahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab”. Cara membuang obat yaitu sesuai dengan bentuknya, seperti contoh membuang obat dalam bentuk padatan yaitu dengan cara di keluarkan dari kemasan primer dan di campurkan dengan hal yang kotor seperti tanah, lumpur, dan bubuk kopi bekas. Sementara untuk obat dalam bentuk cairan yaitu dicampurkan dengan air dan di masukkan ke wadah lainnya agar tidak dapat di gunakan kembali.
Untuk menghilangkan penyalahgunaan obat, bekas wadah obat berupa botol plastik, pot plastik, dan kaca gelas. Dibuang dengan cara di buang dan di hilangkan semua label dari wadahnya, dengan cara di gunting, dicacah, atau dipecahkan.
Selain itu, teh Qisthi menjelaskan tentang penyakit kulit scabies, scabies biasa terjadi di malam hari. Scabies ini terjadi oleh bakteri dan sangat cepat menular. Namun scabies ini tidak bisa menular melalui udara, ia hanya menular melalui kontak fisik seperti berjabat tangan, menyentuh benda di tempat umum, dan satu fasilitas dengan pasien. Scabies dapat di cegah dengan cara sebagai berikut:
1. Hindari pakaian berulang
2. Mandi 2 kali sehari
3. Menjemur baju di bawah terik matahari
4. Cuci tangan
5. Ventilasi yang cukup
6. Rutin ganti sprei
Nah setelah mengetahui hal yang diatas, yuk kita bersama membuang obat sesuai SOP dan mencegah scabies!