Ilustrasi |
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa utusan Allah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Bila kamu ingin makan, harus kamu makan dengan tangan kanan, dan apabila hendak minum, minumlah dengan tangan kanan, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri.” (Shahih Muslim)
Apa hikmah dibalik pesan Rasululah saw kepada umatnya tersebut?
Otak manusia terbagi menjadi dua hemisfer kiri dan kanan, bagian kiri tubuh dikontrol oleh bagian kanan otak dan sebaliknya. Kajian ilmiah mengenai aktivitas otak menunjukkan, secara umum lebih banyak aktivitas di bagian kiri otak ketika seseorang sedang berada dalam kondisi yang positif misalnya ramah, riang gembira dan sebagainya. Sifat-sifat negatif seperti menyendiri lebih aktif diotak sebelah kanan.
Mengapa saat kita dilanda masalah, meluahkan perasaan atau berbicara baik kepada diri sendiri atau kepada manusia lain sedikit dapat mengurangi tekanan di dalam diri kita? Ini mungkin disebabkan otak kiri terlibat lebih aktif dalam bahasa pertuturan, aktivitas berkomunikasi dengan tidak secara langsung membuat bagian kiri otak aktif lantas menimbulkan perasaan positif dan mengurangi tekanan perasaan.
Jadi jika kita hubungkan dengan aktivitas makan menggunakan tangan kanan yang mana akan mengaktifkan bagian kiri otak, bukankah ia akan menimbulkan perasaan positif? Lebih positif saat kita makan, lebih mudah makanan dicerna dan makin enak badanlah tubuh.
Makan dengan tangan kiri mengaktifkan otak kanan yg dikaitkan dengan sifat-sifat negatif, sebab itulah makan dengan tangan kiri meniru setan karena sifat setan itu sendiri yang penuh dengan dengki dan sombong. Lebih bahaya lagi apabila perbuatan makan dengan tangan kiri itu juga akan membuat manusia lebih mementingkan diri sendiri dan tidak peduli lagi pada orang lain terutama dalam hal makan tersebut.
Masya Allah, selalu tersimpan hikmah dibalik anjuran dan larangan Rasulullah saw kepada umatnya.